Merobohkan mitos

Kemarin saya sulit sekali merobohkan kalau saya yidka bisa menulis buku. Kalau saya saya belum bisa menulis lebihd dari karena adanya hambatan dalam diri

Hambatan yang satu adalah buku tidak terbit dan buku tidak terbit. Ini bisa menjadi masalah sendiri karena kita tidak membuat saya menulis buku. Saya jadi kepo sedang mendengar saya lagi di ibu-ibu. Kalau saudara mereka saja diomongin apalagi saya sendiri. Saya gak mau tahu dari ini. Sebab tambah pusing.

Aku menulis dengan cara tanpa pernecanaan kadang akali oerencanaan jusyru stag. Gaya penulisan seperti ini kadang menghasilkan banyak katabdannjuga memproduksi banyak kalimat. Akan tetapi kadang merasa capek sekali sudah banyak namun masih memproduksi kata. Akhirnya kata menjadi sedikit karena sudah merasa lelah.

Aturan saya hanya untuk menjelaskan sejelas-jelasnya pada orang. Tujuan buku Khan seperti itu. Kita menjelaskan sesuatu pada orang agar mereka mengerti mengenai pelakaran yang aku berikan.

Memang terkadang tidak semua orang mengerti dengan buku. Oleh karena itu kita yang bijak mungkin mencoba memberikan pengertian.

Pastinya dosen audha pada tahu kalau pelajaram mereka bisa diterima atau tidak. Ia mempunyai alat atau wahana utnuk evaluasi yakni ujian baik ujian tengah semester maupun ujian akhir semester.

Yang penting terus Julia kalaubupload ke internet takut juga di bilang palgiat kalau mau submit buku lagi. Aja tidak usah khawatir karena kita bisa membuat dalam bentuk tulisan lain semoga gak baka l ditebak sebagai duplikasi diri sendiri.wah ini malah memalukan diri sendiri.

Scopus momok yang menakutkan

Scopus momok yang menakutkan

BAgi saya yagbisa bahasa Inggris cieeeeee puji diri sendiri. Scopus bukanlah suatu horor. Walau satupun belum ada jurnal yang aku submit ke Scopus apalagi sampai bertengger di Scopus Index bahkan kasta bawah.

Persoalan ini memang menakutkan terlebih bagi yang mau ke jenjang Lektor kepala. Sudah lama di sana namun belum juga mendapatkan kenaikan pangkat. Mungkin ia sudah 10 tahun di pangkat lektor atau bahkan 20 tahun.Who’s know?

Apalagi kalau dulu sudah doktor dan belum ada Jurnal Scopus pasti sangat panas dingin karena belum bisa naik ke Lektor kepala. Usaha pemerintah untuk menghapus belum juga ada. Mungkin hal ini terkait dengan berbagai hal. Yah tentu saja Pak Makarim yang tahu itu.

Karena itu Scopus itu menjadi obyekan dari beberapa orang.It is OK bagiku. Selama menjual tidak ada penipuan maka kita sah-sah saja. Banyak bantuan penulisan asal jangan menjual penelitian dengan harga murah.Itu pasti akan menjadi masalah dan akan terdeteksi oleh perangkat anti plagiat.

Bagiku pemerintah memang harus memperbaiki Scopus ini. Kalau alasan untuk kesamaan, kita harus jujur kita masih di bawah mereka bro. Karena mereka sekolah ditempat yang bagus. Jangankan luar negeri Lulusan UI pasti beda dengan lulusan PTN lain apalagi LUlusan swasta kasta rendah.

Pemerintah harus membuat lingkungan dosen menjadi lebih kondusif. Ya kalau gak bisa kasih uang banyak harus dipikirkan buat pelatihan (ya tentu ini juga uang banyak juga). Tidak mungkin kita yang tanpa parasut mau terjun ke daerah lawan lagi. Sedangkan terjun saja tidak akan mau kalau tanpa parasit.

Kita pahami kalau kita mau rendang maka kita harus beli bahan yang enak. Tidak mungkin kita kasih 50 ribu untuk membuat rendang mimpi kali yeh? pasti istri anda akan buat rendang dari bahan daging yang anda tidak akan tahu. Bisa saja rendang itu daging macam-macam. Apakah anda mau dengan hal itu?

Sama halnya dengan Scopus kalau kita memaksakan diri untuk tetap Scopus namun penghasilan kecil maka yah harapan lah kalau Scopus bahkan berasal dari mana mana. Nah kalau begitu hasilnya apa?

Jakarta 30 Januari 2020

Ummat disodorkan pilihan yang tak pasti

Semenjak Muhammad Natsir meninggalkan laga politik maka ummat Islam di Indonesia nampaknya sangat sulit untuk mendapatkan pimpinan. Tentu saja meninggalkan ini karena dipaksa oleh rezim saat ini

Kalaupun sekarang ada yang pemimpin imam sholat namun itu bukan yang hakiki. Bnayak ummat Islam yang bisa menjadi Imam Sholat namun tidak semua yang menjadi pemimpin negeri ini. Bukan maksud merendahkan yang menjadi Imam.

Sampai saat ini saya setuju kalau belum ada muslim Indonesia yang dijadikan pemimpin. Mereka belum menemukan. Kalau adapun orang yang bisa memimpin hanya lokal saja terbatas wilayah. Misalnya ornag yang diterima di Jawa Timur belum tentu bisa diterima di Sumatra. Orang yang di terima di Sulawesi belum tentu bisa.

Nasib kita sungguh merana (aku tidak bermaksud kufur nikmat) hanya karena kita sendiri. Jangan coba menyalahkan orang lain. Pada saat ini kita cenderung untuk memilih yang buruk di antara yang terburuk. Kita tidak menerima yang baik dari yang buruk, apalagi milih yang terbaik diantara yang baik.

Seolah semua jauh panggang dari api. Sebenarnya kalau saya sih tahu kalau rekam jejak itu bisa menandakan sesuatu sikap ornag tersebut.

Ada yang maksain bahwa calon dari kandidat pemimpin adalah imam. Ia tegas menentukan kalau posisinya sudah diganti fase closed tapi kini ia bilang lain..

Karenanya ummat ini harus banyak membaca. Jangan kita mau ikut saja.

Jakarta 29 Januari 2020

Menghapus File

Mungkin kita tidak akan perlu seperti inibkalau awalnya kita sudah menetapkan folder atau memamangae folder. Tetapi hal ini kita tidka lakukan karena kita kalah mendowlnoad banuak hal. Pokoknya yang penting download soal baca nanti saja tidak menjadi masalah. Setelah itu. Baru kita binggung kalau space banyak mungkin tidak masalah. Setelah 10 tahun maka kita tidak akan merasakan kalau file sudah penuh.

Ketika backup data kita malah sangat binggung karena kita melihat kalau banyak sekali dalnfile kita.

Apalagi kalau kita "baper" tidla mau hilangkan file maka kita akan menyimpan banyak sekali file. Saya kira lebih baik kita menjadi orang yang ikhlaa dengan membuang file sampah. Kita tidak alan mempunyai banyak sekali ruang untuk menyimpan. Setelah kita bekerja pilihan tahun maka bisa jadi kita tidak akan mendapatkan apa yang kita pakai semuam

Salah satunya kita bisa menyimpan di cloud pekerjaan kita. Kita tidak memenuhi komputer denhan banyak hal.

Saya seharian dan karena baper saya menyimpan banyak sekali file. Kalau file simpanan dari web file saya rasa tidak perlu karena kalau untuk mencari yang baru gampang di internet selama ada Kouta. Karena file web adalah file yang kadangs Diah 10 tahun yang lalu.

Jangan pikir saya simpan file video karena saya begitu menonton mebghapus saja. Terlalu berat komputer. Karena itu kanga remehkan banyak file di dalam komputer mu.

Aku juga buang file e-book yang sudah tua. Halninibkarena referensi tua todla lagi dipakai. Banyak buku baru yang bisa kita apakai untuk hal itu.

Oleh karena itu sebenarnya sedih sekali kalau kita menulis buku tapi tidka dibaca. Bukan herqeti kita mau berhenti menulis buku akan tetapi kita harus berbuat yang terbaik agar kita bisa menghasilkan buku yang terbaik.

Menertawakan Kerajaan

Mungkin kita akan merasa lucu kalau kita mendengar ada kerajaan yang ada di negeri kita akhir akhir ini. Kerajaan tersebut bsia dibilang fiktif karena adanya kerajaann seingat saya harus meliputi ada pemimpin, ada wilayah, ada hukum dan ada pengakuan. Yang keempat adalah yang paling utama.

Inilah yang tidak didapat dari kerajaan tersebut. Namun banyak orang yang bodoh atau ingin mendapat pangkat mayor Jenderal atau Letnan Jenderal pada negara tersebut hingga mereka menebus sejumlah uang dari hanya sekitar tiga juta sampai yang menjual sawah.

Yahbkita mungkin mentertawakan orang tersebut tetapi kita juga melhat kalau proses demokrasi yang curang adalah harus kita tertawakan juga..

Itu kata Sujiwo Tedjo kalau kita juga patut menertawakan bagaimana kalau uang menjado pejabat ornag lingkaran saja. Ya jadi saya merujuk kalau penelitian kalau ornag kaya melahirkan orang kaya lain.

Ada memabg cerita anak orang kaya jadi sopir dan sebaliknya akan tetapi mereka yang mempunyai fasilitas pasti mereka tidak akan membiarkan anak mereka miskin.

Mereka yang lebih mempunyai uang akan lebih sejahtera begitulah. Tetapi ada yang jatuh miskin? Ada dan mungkin banyak tapi mungkin banyak lagi yang kaya.

Kalau sekelompok keluarga sudah kaya mungkin satu keluarga akan membantu dan merekka menjadi kaya . Tetapi kalau keluarga tersebut menjadi musuh penguasa maka bukan tidak mungkin mereka akan jatuh miskin.

Baik kerjaaan maupun demokrasi mempunyai sisi baik dan siai buruk. Seharusnya kita bisa pelajari hal ini. Bukan kita mebubgu nasib, tetapi kalai kita mau berusaha yah berubah sedikit walau sulit sekali kekayaan kita akan berlimpah mebgejar orang kaya akan tetapi setidakbya kita cukup dan tidak minta orang lain.

Jakarta 27 Januari 2020

Berhala Tidak Bisa

Saya seringkali merasa tidak bisa sampai pada titik tidak bisa mealkuakn apa-apa. Berhala Tidak bisa ini tentu sangat membahayakan. Di luar sana ada banyak sekali orang yang tidak bisa atau lebih tepatnya merasa tidak bisa sehingga malah membuat mereka tidak sukses.

Saya dulu merasa tidak bisa membuat buku. Padahal tidak . Saya sebenarnya sqngat bisa menulis kata seorang teman yang kini sebagai wartawan. Hanya saja saya tidka mengasah kembali ada berhala yang namanya tidak bisa menghalangi saya.

Mang saya mampu memecahkan berhala tidak bisa dengan mengirimkan naskah buku ke penerbit walau pun tidak diterima.

Saya menjadi malas apalagi mendengar kalau royalti buku tak banyak. Ini berbeda dengan seorang pengusaha yang menulis 19 buku dan dapat mencukupi dari kebutuhan selama sebulan. Hmm.. saya kira ini luar biasa.

Memang saya mau saja untuk membuat buku gratis di e book Dengan harapan orang mengenal terlebih dahulu tulisna saya dan nanti aku di kita untuk menulis di buku cetak.
Tepi saya khawatir nanti saya dibajak. Ah tidka perlu khawatir karena ilmu tidak akan dibajak. Bukankah dengan begitu kita menebar kebaikan pada ornag lain.

Mungkin berhala-berhala baru yang muncul kalau saya tidka baia mencetak buku. Padahal sebeqnnrya kita sudah selesai dengan menulis buku. Oleh karena itu jangan kita percaya dengan berhala.
Ang salah satu strategi saya menyebar buku atau lebih tepatnya e-book di dunia Maya terlebih dahulu.

Ketika orang sudah banyak mendownload kita menjadi terk bal dan mudah-mudahan ini menjadi pahala bagi diri kita.

Menulis Buku

Prioritas

Saya sudah melamar atau lebih tepatnya mengajukan naskah. ini hal yang lain. Sulit sekali untuk melamar masuk ke dalam pekerjaan karenanaya saya berusaha untuk membut aset dengan menulis banyak buku. To be honest saya mau untuk mencari nafkah dengan menulis buku.

Kalau best selller maka akan menjadi sebuah tambang emas bagi diriku atau lebih tepatnya cash cow bagi diriku dan keluarga. Cash cow mungkin artinya menerima uang setiap harinya. KIta tahu kalau sapi menghasilkan susu setiap harinya ya kalau lagi pas abis melahirkan anak sapi. PAda saat inimungkin si petani mendapatkan uang selama selang beberapa bulan.

Saya selalu ingin untuk membuat buku walau sekali atau dua kalaikepernerbit masih belum diterima . SAya sadar kalau saya memang belum terkenal apalagi buku biasa saja. Zaman sekarang kata penerbit sulit dan juga minat baca orang sulit karena orang lebih suka membaca medsos.

Inilah tantangan bagi kita. KIta juga terhadang dengan membuat tulisan matematika atau simbol dari matematika . Inilah yang sulit. Kalau kita mau menulis terus.

Saya mungkin sulit untuk keputusan tetapi tetap terus. Ya kalau kita mau untuk mengerjakan sesuatu memang kadang kalau kita sudah capek kita berhenti. Kalau kita sudah melihat ke belakang kita rasanya sudah capek dengan hal itu. Akhirnya kita menjadi berhenti. Kembali lagi kita berusaha lagi dan kita merasa capek lagi. Ya itu berulang.

Memang titian jalan sangat sulit sekali. Minimal kita menulis saja terus untuk menolong dirikita untuk mengerti mengenai masalah mengenai yang kita baca.

Saya tahu kalau Imam Hasan al Banna juga menulis bacaan yang ia baca dan ia kritisi. Kita tidak sekali membaca saja padahal kita bisa untuk melakukan hal itu.

Terus saja kita berkarya untuk mendapatkan cita-cita kita yang akan kita capai. PAsti ada tantangan. Banyak orang binggung ketika menghadapi tantangan. YA memang tidka mudha untuk menjadi penulis karena di luar sana saya yakin ada sudha yang

Jarimu Juga Harimaumu

Bukan hanya lidah, jarimu juga bisa menjadi harimau

Dulu kita pernah mendengar pepatah harimau adalah mulutmu. Sebanrnya multmu hariamumu. Dari mulut bisa menimbulkan peperangan anatar negara. Dari Mulut yang berbisa kita bisa membuat orang menderita.

Itu Zaman dulu ketika manusia bisa menggunakan mulut. Kekuatan mulut memang luar biasa apalagi memang sudah biasa untuk menghina dan merendahakan manusia. Terkadang orang minder juga merendahkan orang lain agar diri mereka tinggi. Tidak seperti itu caranya jika ingin tinggi. Justru dengan kita menagngkat orang maka kita akan menjadi tinggi.

kembali lagi ke soal mulut. Kini ada mulut lain adalah namanya jari yang tidak kalah pedasnya dengan mulut. Ini bisa membuat pertengkaran akibat produksi kata-kata di media sosial. Produksi dari tangan bisa terekam bahkan sampai kiamat dalam hard disk di social media tersebut. Apakah kita ingin melihat kata-kata yang buruk yang dahulu kita produksi.

Alangkah indahnya jika kita produksi kata-kata yang baik yang bisa enak. Menyindir dengan elegan untuk perbaikan daripada kata-kata serapah yang membuat orang sakit hati. MUngkin orang berpikir kalau berisik saja membuat orang maju.

MUngkin orang berpikir kalau pecut saja maka mereka akan maju. Jangan kita bukan mau mendapat hasil dari pekerjaan pekerja Rodi namun kita mau mendapatkan hasil dari pekerjaan yang ikhlas. Kalau semuanya sama ikhlas maka kita sneang.

Kembali soal jari. Saya mau membatasi hal dan tidka mau menyinggung orang. Sudah demikian saya merasa nanti ada yang tersinggung dan ini mmebuat orang mersa tersakiti. Tidak ada rasa untuk menyakiti orang melainkan hanya untuk sekedar kritik tapi kalau ada yang merasa tersakiti saya mohon maaf maka saya tidak akan lagi untuk

Dunia yang kita diami

Masih ingat kalau kata orang tua anak zaman kota dulu memang tidka seperti zaman orang tua. Kalau kita mau lihat sekarang maka zaman sekarang lebih parah lagi sebab pada saat ini kita melihat anak tidak tahu sopan santun.

Mereka main hape terus seperti hape sudah mengakar. Tidak salah dengan hape sebab kita juga pelru dengan hape tetapi anak zaman sekarang parah lagi. Mereka sampai tidak bisa lepas dari alat itu.

Aku menjadi khawatir dunia mereka sebatas hape saja. Padahal banyak kewajiban mereka dulu. Mereka mengerjakan banyak hal daripada sering di hape.

Kalau suya menulis saat ini saya menulis di atas hapenkarena saya sednag tidla di depan laptop. Oleh karena itu mungkin saya akan lebih banyak mengerjakan lewat hape yang membuat istri saya protes dengan hal itu.

Ya istri merasa tersaingi dengan hape. Ada kalanya keluarga juga tidak mau untuk melihat keluarga hanya melihat hape seolah otulah yang menguntungkan. Tentu tidak saya pikir kalau kontak bisnis yang dilakukan di hape lebih sedikit daripada hanya senang-senang dalam hape saja.

Misalnya untuk melayani posting orang yang menyeleneh. Ya saya yakin kalau yang pos atau yang ts thread starter mau cari panggung agar menjadi terkenal. Saya lihat kalau mereka memang aenagaj melakukan hal itu agar mereka menjadi yerknal padahal followers sedikir sekali. Aku pikir mereka yang beternak akun hanya untuk memperoleh UMR saja.

Ya ini adalah dunia baru. Dunia baru tersebut karena mempunyai seauati uang berbeda dan kalau kita tidak mau untuk ikut maka kita akan menjadi ketinggalan dengan hal itu.

Teman beda umur

Lainnhalnya dengan orang Barat, kalau masyarakat kita kalau sudah pensiun maka sudah berhenti bekerja. Hal ini tidak menimpa PNS saja yang memang mempunyai batas waktu untuk masa bakti atau bekerja yakni 55.npadahal kalau di Barat sanq usia seperti itu masih produktif bahkan presiden sudah ada yang unurnya 70 tahun.

Oleh karena itu kita butuh teman. Ya kita manusia selalu butuh teman yang akan membantu kita untuk menuju Allah. Sama-sama saling mengingatkan kita. Manusia sulit sekali hidup tanpa manusia Hatta jika ia hidup di hutan belantara yang sepi.

Kita harus mencari teman. Bagi yang sudah tua mungkin sulit sekali mempunyia teman sepantar ( saya tidak tahu dari mana bahasa sepantar mungkinkah itu bahaa Betawi untuk yang menggambarkan untuk bahasa sebaya.

Ya kadang kita mungkin mencemoj orang yang suka berteman dengan anak kecil. Karena dunia anak kecil tidak dewasa dan kekanak-kanakan. Ya kita dulu malu kalau berteman dengan anak SD jika kita sudah SMP.

Pas waktu tua kita mingkin butuh teman untuk diskusi. Apa kita mau tidur seharian saja di rumah. Kita memang tidak bisa menebak berapa umur kita . tapi kalau kita bisa antisipasi maka kita juga butuh teman.

Ketika kita sudah tua maka kita sulit sekali mencari teman. Kecuali mungkin anda orang yang mempunyai banyak uang sehingga anda bisa mempunyai banyak teman.

Tapi jangan ada pikiran mencari uang banyak biar banyak teman tidak. Mungkin orang yang butuh uang yang hanya mendekatbanda namun orang tulus sulit untuk mendekati Anda. Ia kahwqtir kalau dekat anda di sangka ahnya mengajarapkan uang . Bahkan mungkin juga kalau anda memberi uang mereka khawatir. Apalagi anda bukan orang yang bisa berteman alias luwes.

Ini juga sulit sekali. Mungkin anda akan sulit sekali. Kalau anda hanya suka menceritakan diri anda sendiri maka anda akan dijauhkan oleh teman. Nah kebanyakan ornag tua seperti ini sehingga banyak anak muda tidka suka. Apalagi sampai membandingkan dengan anak muda tersebut. Yah . Karena itu saya selalu ingat kalau waktu muda kota mencari teman sebanyak-banyaknya. Inilah saatnya tentu teman yang membantu mengantarkan kita pada kebaikan.