Shalahuddin Versus Richard

Perjalanan ku untuk membuat novel terus berlanjut kali ini di temat setting yang tidak jauh dari novel sebelumnya yakni di Palestina tepatnya di Benteng Akko. Terdapat kemudahan kalau kita mnulis untuk setting yang tidak berbeda dari novel sebelumnya karena kita masih bisa mengingat latar sejarah yang ada.

Kita tinggal melihat-lihat kembali fakta sejarah yang ada dan menambahkan jika ada kesalahan.KAli ini saya akan berteualang ke masa Shalahuddin lagi dengan melawan Raja Richard yang katanya memenangkan perang salib melawan Shalahuddin. Tentu saja saya tidak percaya karena Shalahuddin adalah orang yang jenius dalam pertempuran kekalahan Shalahuddin hanya di Arsuf dan di Jaffa saja selebihnya tidak ada sejarah yang memberitkanan kemenangan dari Shalahuddin terhadap Richard. KAlau mau jujur para sejharawana harus adil ahw Shalahuddin memenangkan battle seluruhnya tetapi namanya sejarah selalu memihak pada  yang menag saja dan tidak memihak pada yang kalah. KAlau dulu Shalahuddin menang amunkini Inggris lah yang menang karena menguasai tanah suci dan kini mereka memberikan pada Israel Yahudi. Sejarah masa lalu meeka rubah dngan kehendak mereka. Kebanyakan juga bahwa sejarah tersebut merendahkan peran-perang rang ISlam. HAl ini agar semua orang ISlam menjadi minder sehinga tidak ada usaha.

Saya berharap novel ini akan memberitahukan bahwa Ummat Islam sudha pernah berjaya da dengan usaha yang keras tidak semata dengan pemberian.

Richard bukan kalah karena ia mundur saja tetapi hal ini juga karena Shalahuddin, Minimal Shalahuddin sudha mampu mengertak Richard sehingga ia tidak erani untuk menyerang Al Quds lagi.

Tentu Shalahuddin bukan manusia sempurna yang mempunyai kekurangan juga namun takdri Allah lah yang emngantarkan ia sebagai pejuang yang namanya tidak terlupakan bagi tiap muslim di duni.