Menulis Dengan ringkasan Paragraph

Saya sudah menulis banyak sekali novel dengan cara pengembangan paragraph yakni memebuat kerangka paragraph terelebih dahulu agar kita bisa memperkirakan apa yang mau kita tulis. Terkadang ini juga kurang membantu karena meski sudah diteapkan kerangkan kita masih saja tetap sulit untuk menulsi dan ada stuck. Ada bebearapa stuck ang saya rasakan yakni ketika target untuk 1000 kata untuk tiap paragraph. Terkadang aku harus berhenti di 300, 500, bahkan pada saat 970 kata area sudah merasa tidak ada lagi yang aku tulis.
Kemarin sudah mencoba tag yaitu katergori agar aku tidak lupa untuk menggabungkan beberapa hal yang penting.Memanga kadang kalau sudah sampai pada 40.000 kata sudah malas menulis padahal cita-citanya menjadi penulis. Bagi kita yang mau menjadi penulis harus menentapkan untuk menjadi lebih “ganas ” dalam menulis. KIta harus bertekad terus untuk menulis samapi kita menemukan suatu cara yang efektif untuk menulis novel.
Saya harus menggunakan cara untuk menulis.Saya sudah memikirkan utuk menulis dengan cara menulis resume. Ada khan kalau tiap cerpen menuliskan ringaksan dari babnya agar mudah membuat mengerti si pembaca.
aku melakukan hal itu. dari dua potongan kaliamt akan aku rubah menjadi certa baik itu narasi, dialog, dan lainnya. termasuk hal yang lainnya .
Pernah menuis novel tapi dalam satu bab aku tidka tahu meringkasnya padahal sih cuma sudah malas untuk meringkasnya karenanya saya sudah bertekad untuk membuat ringkasan terlebih dahulu dan kemudian saya akan mengembangkan paragraph tersebut hingga antinya saya akan meyelesaikan novel tersebut.
Di awal memang sudah saya tuliskan namun tetap saja ada tantangan. Yah, kalau tidak ada tantangan berarti kita bisa memakaian cara lain . Bagiku aku harus menulis untuk tetap menuju cita-citaku menjadi penulis yang baik.
Aku rasa dneganpenggabungan kata maka penulisan novel akan cepat sekali. Kita akan menulis seperti air mengalir saja. Seperti kita menceritakan crita pada anak kita atau seorang dosen yang mengajar khan ia terus bisa berbicara tanpa ada yang menghntikannya.

Membaca belum tentu suka menulis

Saya membaca novel sebuah arya terkenal charles dickens yang berjudul Great Expectation dengan alur yang sederhana saya bisa mencerna tulisan tersebut. Ada beberapa ide yang bisa saya masukkan dalam cerita tersebut.
Ide dasarnya adalah orang yang mendapatkan uang dari rahasia karena sudah “menolong” orang lain. Tentu saja perbuatan baik itu adalah perbuatan yang tidak baik karena menolong seorang kriminal kabr dari penjara.
Tteapi aku jaid keasyikan membaca sehigga aku lupa untuk menulis bahkan untuk menulis sepotong jurnal yang berjumlah 300 kata. AKu menjadi terlenea. KAlau aku memepunyai cerita seperti great expectation atau menirunya nanti juga dikatakan plagiat. Memanng membaca adalah sarana untuk meningkatkan keahlian kita menulis namun yang lebih penting lagu bagiku adlaah tekad. Tekad yang memabaja untuk memulai goresan tulisan. Tekad pantang menyerah ketika stagna.
SAya melihat banyak sekali pencinta novel tidak suka untuk menulis. Mereka senang menikmati bacaan-bacaan saja. Yah, seperti itu sih lumayan daripada ada yang tidak suka membaca apa-apa. Hanya membaca berita saja di situs berita yang juga tidak penting seperti berita selebriti. Berita politik yang tidak bermanfaat (walau ada berita politik yang bermanfaat)
Saya menyadari bahwa menulis juga harus terus dan jangan berhenti. Kita memang wajib membaca namun kegiatan membaca jangan menghalangi kita untuk menulis. Seperti kata Stephen King yang menyarankan kita membaca yang baik agar kita menghasilkan buku yang baik juga. Kelau kita terus saja membaca tanpa menulis maka yang terjadi adalah kita menjadi pembaca saja.
Aku pikir aku bisa mengembangakan banyak hal dari membaca. Aku jelas tidak akan memplagiat karena bagiku itu memalukan dan tidak kreatif. Aku bisa membuat beberapa hal mengapa aku harus plagiat, Hanya saja kita bisa mempelajarai gaya penulisan dari seorang yang memngajari kita bagaimana membuat tulisan yang baik.
Kemarin saya juga sudah menulis buah Tin, Aku kira aku sudah mulai mengacau padahal pekerjaanku sanagat banyak. Bairlah kupikir ini juga dalam rangka mengajariku untuk belajar. Siapa tahu saya akan sukses.

menambah konflik di novel

Kalau cerita lurus rasanya mungkin biasa saja. Unfortunately, semua cerita tidak ada yang lulus dan kita harus menelusuri jalan yang berbelok. Kadnag jalan itu harus kembali lagi ke tempat yang semula.
tentu banyak sekali varian-varian cerita yang kita alami.
Mungkin setiap orang mempunyai kesamaan ketika bekerja di tempat perusahaan terkenal dariuniversitas sama dan tahun wisaudanya yang sama tetapi pastinya jlnnya berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang lancar-lancar saja menempuh jalan ada juga yang terlambat untuk menempuh jalan pasti berbeda. Kalaupun sama-sama mengajukan skripsi dengan dosen yang sama dan ujian yang sama pasti berbeda juga. Bisa jadi perbedaan itu dari judulnya atau tempat penelitiannya.
Bisajadi dari latar keluar. Mungkin mereka mempunyai dua orang tua yang mash lengkap tetapi bisa saja mereka mempunyai orang tua yang berbeda profesi.
Sama sekali tidak ada jalan yang sama. Kalau di sebuah cerita memang kita bisa menggambarkan betapa sulitnya orang yang meraih kesuksesan memang bukan pekerjaan yang mudah untuk meraih sukses.Karenanya tidak ada orang yang sukses.
Tetapi pada akhirnya orang tersebut nantinya akan sukses setelah berlelah-lelah. Atau sukses tersebut sama sekali tidak pernah terjangkau.Artinya orang tersebut menderta hinggaakhir hayatnya. Walau ceritaseperti ini tidak disukai oleh para pembaca namun ada juga yang menulis seperti ini.
Nah kalau jalan ceritanya meniru dari cerita yang lain jelas saja cerita tersebut klise. Memang cerita adalah dunia yang klise karena seteah berakit rakit ke hulu berenag kemudian artinya susah lalu menjadi sukses kemudian . Tetapi dengan cerita yang mirip dengan cerita lain kita akan dituduh klise walau kita bukan seorang plagiat tetapi plagiat dalam masalah cetakan cuma kita tambahkan bumbu-bumbu saja di dalamnya.
Inilah yang membuat novel atau ceirta bagus seperti masakan yang bumbunya cukup dan bahan-bahannya cukup sehingga rasanya menjadi nikmat.Tetapi tentu saja tidak memasukkan bumbu yang banyak agar cerita gak keasinan sehingga si pembaca sama sekali tidak bisa menelan bacaan kita.

Menulis NOvel lagi

 

Seolah sayai kebanyakan ide dan ingin menulis dan menulis lagi dan lagi seperti ide tersebut kalau diomongkan pasti akan mengeluarkan kata-kata yang banyak sekali. SAya mempunyai niat untuk membeli atau mencari software yang bisa merubah suara menjadi kata-kata. Artinya saya tidak perlu lagi untuk menulis di kompuetr ama-lama paling-paling saya hanya membutuhkan edit seperti yang saya tulisan di blog sebelumnya.

Kali ini ide saya adalah  menulis mengenai eorang penulis yang mempunyai kemampuan untuk mengutuk orang lain. Sebanrnya rang tersbeut tidak mengutuk orang ddengan menuis. Ia hanya menulis saja namun kejaida aneh terjadi setelah ia menerbitkan tulisannya.

Ia sendiri binggung dengan hal itu. Lalau ia menjadi passif untuk menuis dan ia tidak mau lagi menulis. detektif SYamsun dikerahkan untuk hal ini beserta dua orang asistennya bernama Al FAruq ia membongar kjahataan seperti ini.

Akirnya terungkap bahwa si penulis tersebut mmepunyai kembar yang sngat jaat yang mewakili dari si penulist tersebut. USaha Syamsun sangat sulit sekali namun ia tidak menemukan.

Hal itu sepertinya kebetulan saja namun hal itu justru tidak mengenakkan baginya. Ia tidak mau menjadi orang yang membenci orang lain dan bahkan menecelakaana orang lain. Ia inginnya hidup ini tenang saja.

Tawaran demi tawaran berdatangan. Ada yang memeberikan tawaran royalty 50% dari penjualan buku kalau ia memberikan naskah tersebut. Ada juga yang menawarakan untuk saham dari erusahaan penerbitana, Ada juga yang mau mmembayar untuk mendapatkan hak ekskluif dari penayangan novel tersbeut dan lain-lain.

Bagi RIdho dirinya memang ingin menjadi penulis terkenal namun kalau mengobrnakan semua orang maka itu sama saja dengan  membuat orang menderita dan ia sama sekali tidak menginginkan hal itu.

Kemudian dia mencari beberapa inspirasi dan menanyakan kepada Pa Ustad yaitu UStadz Tanjung yang erkena tersebut dan ia mendorong agar RIdho tidak terlalu menyambung-nyambungan suatu peristiwa dnegan peristiwa lainnya karenanya namananya tathayur dn itu berdosa dan menuju ke Syirik.

Kemudian ia samapia bertemu dnegan ibunya di dalam mimpi. Ibunya berweajangan ntuk meneruskan pekerjaan. Bukankah pekerjaan untuk menjadi penulis terkenal adalah cita-citanya sejak dul.Ia tidak bleh mundur.

Duu ia ingta dnegan ara PNS yang selalu tidka puas dengan gaji yang diberikan presidne Suhartoterutama bagian III kebawah. Mereka hanya menerima sedikit saja dan kadnag kurang untk belanja. Yah Ridho hars bernani dan memastikan ia akan mencetak novelnya tersebut.