Taatangan 30 Hari

Ketika saya tidak tahu apa yang mau kita kerjakan sebenarnya banyak sih kerjaan cuma tidak tahu cara menstruktur agar kita untuk bekerja terapi teratur dan juga sampai pada tujuannya maka saya melihat ada challenge 30 hari titik bagaimana kita melihat ada tantangan 30 hari untuk mengerjakan gambar.

Kali ini saya mencari saya sendiri untuk membuat satu buku yang lebih kurang 30 halaman untuk di Facebook nah di situ saya akan menyiapkan diri saya untuk dalam 30 hari atau sebenarnya punya itu 26 hari untuk membuat satu buku tipis-tipis ini saya akan gratiskan di playbook sebagai pedoman mahasiswa saya dan juga sebagai modul dan Diklat untuk bagi orang lain dan tentu saja semua orang bisa mendownload atau mengunduh dengan gratis.

Saya rasa bagi saya Ini ini satu kesempatan untuk menunjukkan kerja kita terkadang kalau kita menulis buku itu juga belum tentu laku dan juga belum tentu diterima atau di publis oleh penerbit kalaupun juga dipublis belum tentu untuk diterbit untuk laku gitu kadang orang tidak menyukai ibu kita karena bahasa kita kurang bagus dan kita bukan penulis terkenal lain halnya penulis terkenal nah karyanya mencoba untuk peruntungan dengan Google kalaupun tidak ada untung Setidaknya saya sudah menyampaikan pengetahuan saya ke orang lain ini penting sekali ada beberapa kemampuan saya yang memang bisa saya transfer orang lain dalam bentuk tulisan. Harga baru dalam challenge 30 hari ini tentu memang ada semangat di awal tetapi saya menghentikan sementara kecuali pada hari ini saya malah membuat 4 halaman artikel yang sebenarnya itu ada urusan dari 4 hari tetapi memang sedikit-sedikit karena saya belum bisa membuka buku karena dalam acara tertentu maunya saya harus konsisten selama 30 hari ini sehingga saya bisa membuat satu buku.

Tetapi tentu saja Ini bukan hanya kerja yang sementara saja karena kan kerja ini butuh untuk tiap hari tidak ketika kita bekerja tetapi besoknya kita tidak bekerja tentu tidak seperti itu tapi kita maunya bekerja kontinitas atau sepenuhnya karena kita hidup kita tidak mungkin berleha-lehah saja tetapi hidup ini walaupun kita tidak dapat uang kita bisa untuk bekerja berkarya Dan ini juga sebagai amalan kita Daan sedekah kita. InsyaAllah.

Apakah saya akan mampu untuk memenuhi tantangan yang saya buat sendiri ya saya bertekad harus mampu apapun itu ada halangan ya pasti memang ada halangan kalau tidak ada halangan semua orang juga nanti bisa beli bisa buat buku tapi dengan halangan ini saya berusaha mencari jalan seperti segala persemasan di dunia ini kita juga harus cari kalau tidak cari kita akan mandek terus sampai selama ini saya bisa belum bisa menerbitkan (publish) buku.

Jakarta 2 Rabiul Awwal 1444 H

Tradisi Membaca di Awal Islam

Apa yang kita bayangkan kalau kita mmepunyai uang. Maka kita akan membeli barang mewah yang ada dan mobil yang lain dari hal yang lain. Memang tidak ada yang suatau prestise selain kekayaan .

Kalau zaman dulu maka ada mereka mempunyai kesukaan pada buku yang ada pada zamannya. inilah yang lain dari yang lain. PAda masa islam sudah menjadi suatau kebanggan buku. Buku memang adalah satu yang mahal jangan bayangkan kalau buku seperti sekarang yang bisa menumpuk dan dicetak dengan mudah.

KArena zaman dulu adalah sulit sekali untuk mendaatkan buku . Suau prestise untuk mendapatkan buku yang jarang bisa dipakai.

TRadisi membaca uku ii adalah sesuatu yang bagus dalam ISlam. PErintah dalam Al qur’an juga agar kita bsia membaca.
TRadisi ISlam mulai dari Abad ke dua begitu bayak perpusataakan di dunia ISlam. Tentu lain dengan sekarang. Sulit sekali menyari di perpuskataan.

DUlu DI cordoba ada perpusataakn umum sebanayak 70. PAda masa Abu JA’far AL Manshur , ilmu dikembangakan dan pada puncanya adalah Khaifah Ahru Ar RAsyid. TEntu Umayyah juga berperan dalam hal ini.

Penjual koran headline

Mungkin zaman saat ini anak-anak yang dekat dengan hati tidak pernah merasakan apa itu orang ya karena mereka sudah mendapatkan segala informasi dari internet berita-berita itu begitu cepat sekali mereka dapatkan dari sosial media yang mereka ikuti.

Jadi kalau kita membandingkan antara internet dengan orang beda jelas karena koran itu mesti dicetak terlebih dahulu yang membutuhkan setidaknya waktu sehari dan juga termasuk distributor kalau koran-koran tersebut keluar daerah itu lebih lama lagi tentu saja karena mereka harus melewati jaring distribusi yang ada di daerah mereka apalagi kalau yang mereka yang jauh dari kota-kota tempat percetakan dari koran tersebut nah lain halnya dengan internet lagi saya jadi mengulang lagi kehebatan internet.

Dulu mungkin mereka tidak merasakan bagaimana penjual banyak orang berkeliling ke kampung atau ke kota dan di jalanan Prapatan yang ada lampu merahnya karena ketika berhenti mereka akan mendayakan koran sebagian koran menyebut judul dari koran tersebut dengan maksud agar si pembeli yang sudah akrab dengan merk koran tersebut akan membelinya. Tetapi tidak jarang juga ada loker atau penjual koran yang menawarkan headline dari koran tersebut nah ini juga menarik sekali kita bayangkan ya tiba-tiba Ada seorang penjahat yang sedang mendengar celotehan dari loker mengenai headline misalnya ada perampokan tetapi di depannya itu ada penampakan mungkin ini agak lucu sekali lebaran bisa-bisa orang loker bisa mendapatkan nasib yang tidak baik.

Nah inilah yang cuma musik bahas ketika orang berbicara mengenai surat kabar mereka mendirikan dari yang tercantum dari surat tidak ada salah kalau dia namanya orang penjual kan harus menawarkan kalau barang dagangannya hingga laku kalau tidak mereka tidak akan bisa menjual banyak dan tentu saja dengan adanya memberitahu ini orang yang tadinya tidak suka koran akan membeli tentu ini tidak berlaku di zaman sekarang karena sudah banyak ada internet ketika orang diberitahu yang sedang viral mereka akan dengan mudahnya akan browsing tidak internet dan mereka akan mendapatkan berita yang sangat baru dan berapa media-media juga sudah menutup diri untuk media cetak seperti koran itu kecuali orang-orang tua atau orang yang mencari ikan untuk membeli rumah atau juga mencari lowongan pekerjaan seperti itu. Harga baru memang bahkan koran yang sangat terkenal sekali di arteri yaitu juga tutup karena mereka melihat tidak efisiennya menjual dengan orang dengan adanya gempuran dari media-media online yang lebih cepat dan juga menawarkan iklan yang lebih murah daripada koran-koran yang iklannya tradisional.

Jakarta 23 Shafar 1444 H

Saya memaksakan diri untuk menulis

Di Blog ini saja saya sudah lama tidak menulis. Beginilah kalau penulis amatiran yang menulis menurut mood saja. Tentu seperti ini kebiasaan yang tidak baik karena tidak menulis terus tiap hari ada satu rasa bosan ketika saya harus menulis.

Pada hari ini saya memaksakan diri untuk mu Setidaknya saya tidak lupa dengan cara membuat kata-kata yang sudah saya lakukan sebelumnya. Kita menjadi bosan wis karena buku tidak diterbitkan oleh para penanti ya kita menyadari bahwa kita bukan penulis profesional dan perlu promosi agar kita menjadi seorang penulis buku yang.

Dahulu ada kalanya saya buku elektronik di website academy di situ juga saya mendapatkan respon dari orang tetapi ini ada Google Play Bu di sana kita juga bisa untuk menjual buku terserah kita ya tentu saja kita tidak mungkin menjual naskah buku kita satu juta kepada orang dan tidak akan yang karena 5.000 pun belum ada yang mau syukur banyak yang download atau mengunduh buku anda itu menjadi amal kebajikan..

Tetapi karena sudah banyak pekerjaan saya terus bosan dengan hati itu yang mungkin saya lebih baik menulis surat tetapi bukan data yang tidak sedikit. Itu juga data sekarang dikomersialkan atau diperdagangkan jadi tidak gratis macam dulu memang dulu data sulit sekali tetapi sekarang dengan banyaknya internet atau website atau blog begitu juga kita untuk mendapatkan data di website tetapi konsekuensi kita harus membayar lebih tepat terutama data-data yang premium ya kalau data yang ecek-ecek.

Sekian dari saya ini ada tulisan sesuatu niat saya yang mampu membuat aku buku elektronik di Google Play titik mudah-mudahan saya bersemangat untuk membuat buku lebih banyak kalau perlu bisa 100 buku sehingga saya bisa menjadi terkenal terkenal tidak perlu menjadi terkenal tetapi tidak banyak amin ya robbal ‘alamin.

Jakarta 23 Shafar 1444 H

Template Sertftikat Jadul

saya tertarik dengan piagam yang zaman dulu. Kalau dulu juga di sebuah kotak seng yang menjual stempel dan juga mencuci poto cepat anda akan dapat membeli sertifikat dan juga kartu undangan yang dapat di isi dengan tulisan.

saya sempat tertarik mencair di Google template. Mungkinkah saya akan menulis prestasi saya yang akan saya dapatkan. Tentu saya tidak akan memalsukan sertifikat karena hal itu adalah hal yang berdosa. Untuk memalsukan sertifkat.

Banyak cara untuk mendapatkan sertfikat sekarang ini yakni dengan menghadiri beberapa seminar yang dapat anda anda ikuti . Boleh ketika anda menjadi pembucara atau dengan menjadi peserta.

Kalau anda nakal dengan merubah nama peserta dengan nama anda maka anda berdosa. anda main curang padahal tidak mengikuti smeniar tersebut.

Apakah anda mau memdapatkan setumpuk sertfikat yang tidak pernah anda hadiri. JUga anda bisa membuat sertifikat yang banyak nah itu semaunya anda sendiri

APkah anda bangga dengan sesuatu yang palsu