Kalau kita mempunyai pengetahuan mengenai jalan maka kita akan cepat samapi ke tujuan. Tidak perlu bertanya bahkan untuksekedar melihat peta hal ini seperti yang saya rasakan ketika menulis Barabarossa untukkedua kalinya karena saya sudah merasa hafal jalannya cerita makanaya lancar. SAya memang merasakan anyak perlu peraikan dari tokoh .
DAri sekedar cerita yang kurang menarik samapai menjadi menarik. Ada sebuah sisipan tokoh yang dibahas di sebuah pedesaaan di Jerman dekat dengan Ibukota Kerajaan Romawi Suci atau Holy Roman Emperor.
SAy arasa akan menyelesaikan novelini delapan hari yag artinya saya bisa menyeleaikan dalam waktu kurang dua minggu atau sebulan.
dan sebulan target saya akan selesai untuk merampungkan tulisan ini. Ini menarik karena aku berpikir bagaiman Shalahuddin tidak mengirmkan pasukan namunia bisa menghabisi Pasukan Jerman di tengah jalan. Dalam tulisan novel ini bagaiman terlihat kordinasi antar amata-maat shalahudin di Kekaisaran Konstatinpel dan juga di kesultanan Bani Saljuk. Shalahuddin berhasil menggalang mereka dan membuat hambatan yang tidak mudah dilalui oleh pasukan Jerman.
Shalahuddin menyadari bahwa kemenangannya atas AL Quds pasti akan menimbukan dendam pasukan Salib dari manca negara.Karena itu ia menghimpun segepa kekuatan untuk menyongsong musuh.
Kehendak Allah jugalah yang akhirnya menamatkan riwayat hidup Kaisar Jerman tersebut di sungai Saleph di daerah Turki kini.Dengan berkurangnya pasukan Jerman.Shalahuddin bisa mengkonsentrasikan pasukannya di tanha suci Al Quds. Ia berhasil menggagalkan rencana Richard Hati SInga untuk merebut kembali setelah lima tahun dibebaskan oleh Shalahuddin. Pekerjaan ini juga tidak mudah mengingta ia juga harus menghadapi ratusan ribu tentara SaALib yang bukan hanya dari Inggirs dan Perancis namun dari negeri-negeri Eropa.Konon untuk mengepung Akko saja setidaknya pernah ada 250.000 pasukan salib atau seperempat pasukan Salib yang berda di sana.
Shalahuddin belum bertemu dengan Barbarosa namun takdir sudah berkata lain. Raja tua tersebut mangkat dan tenatra yang tadinya sekitar 100.000 menyusut hingga 5000 saja dnegan berbagai sebab. Ada yang desertir dan ada juga yang sakit di jalan dan tewas di jalan.